Ok deh langsung aja gw jabarin catatan perjalanan gw selama tiga hari di surga tersembunyi ini.
1st Day
Gw sama rombongan dari kaskuser traveller akan meeting point di depan gereja terminal Lebak Bulus. Berhubung rumah gw di Bekasi, jadi gw naik bus dulu dari Terminal Bekasi ke Lebak Bulus barengan sama Fath, salah satu kaskuser peserta trip ke Sawarna. Jam 16.30 kita sudah naik bus mayasari 132. Dengan kemacetan ibukota Jakarta tercinta ini perjalanan Bekasi-Lebak Bulus ditempuh dalam waktu dua jam. Jadi sampai di teminal Lebak Bulus sekitar jam 18.30 padahal meeting point kita jam 20.00. No problem! Lebih baik datang lebih cepat daripada terlambat. Sambil nungguin yang lain datang gw sama Fath cari makan dulu di sekitar terminal. Setelah kenyang sama perut masing-masing kita langsung capcus ke gereja depan terminal Lebak Bulus. Ternyata belum ada yang datang sama sekali!! Ya sudah kita duduk-duduk aja di depan gereja kayak orang ilang. Ya iyalah bawa rasel gede-gede terus duduk di pinggir jalan, pas banget deh kayak orang yang baru pertama kali ke Jakarta dan engga tau mau kemana hahaha. Akhirnya satu per satu peserta trip berdatangan. Dari itin yang seharusnya jam 20.00 sudah harus berangkat ternyata kita molor satu jam gara-gara nungguin peserta trip yang katanya terjebak macet waktu mau ke Labak Bulus. Jam 21.00 kita berangkat naik bus yang disewa buat perjalanan ini.
2nd Day
Seharusnya kita sampai di Sawarna jam 04.00 tapi karena pak supir membawa kita ke negeri antah berantah di tengah perjalanan (re:nyasar) jadinya kita baru sampai sawarna jam 07.00.
Turun dari bus kita langsung menuju homestay buat istirahat sebentar sebelum lanjut tracking ke Goa Lalay. Menurut gw jarak homestay ke Goa Lalay cukup jauh. Apalagi ini pertama kalinya gw backpacking. Tapi karena pemandangan yang keren banget selama perjalanan jadi jarak jauh itu bisa terobati. Untuk menuju Goa Lalay kita bakal melewati jalanan desa, menelusuri pematang sawah, dan menyebrangi sungai kecil. Unforgettable moment for me!
Perjalanan menuju Goa Lalay
Dasar Goa Lalay ini berlumpur dengan ketebalan 10-15 cm dan juga dipenuhi air setinggi lutut. Sayangnya gw beserta rombongan gak bisa menelusuri goa ini sampai ujung karena medan yang gak memungkinkan.
Caving Goa Lalay
Sore harinya kita mau berburu sunset di pantai Tanjung Layar. Sebelum ke Tanjung Layar kita main-main dulu di pantai pasir putih. Pantainya keren banget dan gak banyak pengunjung yang datang ke pantai ini. Di sini gw puas banget menyalurkan hobi fotografi gw karena pemandangannya emang keren banget.
Pantai Pasir Putih
Sudah puas di pantai pasir putih kita lanjur jalan kaki ke Tanjung Layar. Wiihh pemandangan di pantai Tanjung Layar gak kalah keren. Dinamakan Tanjung Layar karena di pantai ini ada batuan sisa abrasi gelombang laut yang tampak menonjol seperti layar.
Sunset di Tanjung Layar
Setelah puas main-main di kedua pantai itu, kita balik ke homestay untuk acara tukar kado dan ‘ngecharge’ tenaga buat acara besok. FYI, homestay yang kami tempati ini cukup bagus loh. Bangunannya seperti rumah-rumah pada umumnya dengan banyak kamar yang cukup luas, ada lapangan badminton, meja pingpong, dan teras yang bisa menampung 60 orang bahkan lebih. Dan yang penting homestay ini sudah termasuk makan tiga kali sehari.
3rd Day
Jam 03.00 kita harus sudah bangun dan kumpul di halaman homestay buat catch sunrise di Lagon Pari. Kalau gak karena mau liat sunrise, gak mungkin gw bangun sepagi itu. Pejalanan menuju Lagon Pari cukup jauh. Ditambah lagi kita harus melewati bukit dengan keadaan gelap gulita dan keadaan setengah sadar alias ngantuk. Sampai di Lagon Pari ternyata udah ada rombongan lain yang sampai duluan dan sepertinya mereka dari semalam nginep di pantai, woooww! Dari tiga pantai yang gw kunjungi selama trip ini, menurut gw pantai Lagon Pari adalah pantai yang paling keren.
Sunrise di Lagon Pari
Catch sunrise di Lagon Pari jadi agenda terakhir trip kali ini karena jam 10.00 kita harus balik ke Jakarta. Dan ternyata dalam perjalanan*pulang bus yang gw tumpangi itu mogok. Ya ampun jackpot banget deh waktu berangkat nyasar, pulangnya malah mogok. But, it's a very amazing trip that I've ever had. Sampai di Lebak Bulus sekitar jam 22.00 dan pastinya sudah gak ada kendaraan umum ke Bekasi. Jadi sebelum sampai Lebak Bulus gw sudah telpon kakak gw buat jemput.
Pasukan Kaskuser Goes to Sawarna
Budget untuk trip ini :
- Bus Bekasi-Lebak Bulus = Rp 7.000,-
- Patungan homestay, bus, dll = Rp 215.000,-
Total = Rp 222.000,-
Semoga gw masih diberi kesempatan buat menjelajahi tempat-tempat yang lebih indah lagi.. Amin
0 komentar:
Posting Komentar